Langkah pertama didalam pembibitan yaitu mengadakan benih yang bermutu dari varietasunggul. benih yang bermutu serta varietas unggul bisa memastikan hasil tembakau. varietasunggul tembakau bisa didapatkan dari tetua-tetua yang mempunyai karakter-sifat yang unggul.
Dengan sudah lamanya pengembangan tembakau di indonesia ( 1860 ), ( de jonge, 1989 ) maka diperkirakan indonesia sudah mempunyai plasma nutfah yang besar sebagai sumber genetik untuk lakukan pemuliaan tanaman.
Kelemahan-kelemahan varietas yang ada pada lingkunganmarginal layaknya hama serta penyakit, kekeringan, kemiskinan unsur hara serta kemasaman tanahdapat diatasi memberdayakan beragam macam genetik didalam plasma nutfah yang ada. layaknya yang sudah dikerjakan oleh balitas malang sudah mengidentifikasi varietas atau galur yang tahan sebagian hama serta penyakit tanaman tembakau, layaknya tercantum pada tabel tersebut.
Dengan sudah lamanya pengembangan tembakau di indonesia ( 1860 ), ( de jonge, 1989 ) maka diperkirakan indonesia sudah mempunyai plasma nutfah yang besar sebagai sumber genetik untuk lakukan pemuliaan tanaman.
Kelemahan-kelemahan varietas yang ada pada lingkunganmarginal layaknya hama serta penyakit, kekeringan, kemiskinan unsur hara serta kemasaman tanahdapat diatasi memberdayakan beragam macam genetik didalam plasma nutfah yang ada. layaknya yang sudah dikerjakan oleh balitas malang sudah mengidentifikasi varietas atau galur yang tahan sebagian hama serta penyakit tanaman tembakau, layaknya tercantum pada tabel tersebut.
Sumber : Lucas (1975); Todd (1981); Melton et. Al. (1991)Keterangan ST = Sangat Tahan; T = Tahan; M = Moderat; R = Rentan- = tidak ada informasi; @ hanya tahan terhadap M. incognita ras 1 dan 3 |
Pemuliaan tanaman tembakau juga bisa dipakai untuk membuahkan daun tembakaubernikotin rendah hingga bisa mencukupi ketentuan pemerintah no. 81 th. 1999.
Pada prinsipnya pembibitan tembakau bisa dikerjakan dengan bedengan dengan hasil bibit tembakau cabutan atau sistem polybag dengan hasil bibit didalam polybag.
Aktivitas pembibitan tembakau terdiri dari
persiapan benih,
penentuan area pembibitan,
pembuatan bedengan,
penaburanbenih,
pemeliharaan,
seleksi serta
perpindahan bibit.
Benih-benih tembakau amat kecil dengan indeks biji 50 ± 80 mg/1 000 biji atau tiap-tiap gram memiliki kandungan 13000 butir benih, karena agar bisa menyebar dengan merata di atas bedengan tidak bisa disebarkan dengan segera.
Benih yang dipakai untuk pembibitan mesti disiapkan dari areal spesial pembibitan serta diseleksi dengan pas. benih mesti mempunyai daya kecambah kian lebih 80 persen.
Benih adalah fasilitas produksi yang memastikan hasil tembakau dikarenakan tiap-tiap benih mempunyai karakter genetik serta morfofisiologis yang merubah perkembangan serta produksi tanaman. benih sebaiknya mempunyai kemurnian yang tinggi tidak tercampur benih rusak, kotoran maupun biji gulma, daya kecambah diatas 80 persen serta bebas hama serta penyakit.
Karena, untuk pengadaan - benih mesti diseleksi dari pohon induk maupun sistem pemuliaan yang benar dan teknologi produksi benih yang mencukupi standar hingga didapatkan benih unggul serta bermutu.
Untuk pengadaan benih tersebut dibutuhkan fasilitas prasarana yang cukup dan sumber daya manusia yang mengerti pemuliaan serta produksi benih. karenanya pengadaan benih sebaiknya dikelola dengan profesional baik oleh lembaga berkenaan ( layaknya balitas malang serta badan penangkar benih ) serta swasta yang menekuni didalam industri tembakau.
Sebagai perumpamaan masalah, balitas malang sudah membuahkan sebagian varietas unggul tembakau beserta sistem produksi benihnya. hasil dari benih ini yaitu : keseragaman tanaman, vigor tanaman tinggi yang dimulai oleh daya kecambah yang tinggi.
Namun perumpamaan masalah petani temanggung yangmenggunakan benih hasil panen sendiri ada banyak kelemahan layaknya daya kecambah dan produksi yang rendah.
Pada prinsipnya pembibitan tembakau bisa dikerjakan dengan bedengan dengan hasil bibit tembakau cabutan atau sistem polybag dengan hasil bibit didalam polybag.
Aktivitas pembibitan tembakau terdiri dari
persiapan benih,
penentuan area pembibitan,
pembuatan bedengan,
penaburanbenih,
pemeliharaan,
seleksi serta
perpindahan bibit.
Benih-benih tembakau amat kecil dengan indeks biji 50 ± 80 mg/1 000 biji atau tiap-tiap gram memiliki kandungan 13000 butir benih, karena agar bisa menyebar dengan merata di atas bedengan tidak bisa disebarkan dengan segera.
Benih yang dipakai untuk pembibitan mesti disiapkan dari areal spesial pembibitan serta diseleksi dengan pas. benih mesti mempunyai daya kecambah kian lebih 80 persen.
Benih adalah fasilitas produksi yang memastikan hasil tembakau dikarenakan tiap-tiap benih mempunyai karakter genetik serta morfofisiologis yang merubah perkembangan serta produksi tanaman. benih sebaiknya mempunyai kemurnian yang tinggi tidak tercampur benih rusak, kotoran maupun biji gulma, daya kecambah diatas 80 persen serta bebas hama serta penyakit.
Karena, untuk pengadaan - benih mesti diseleksi dari pohon induk maupun sistem pemuliaan yang benar dan teknologi produksi benih yang mencukupi standar hingga didapatkan benih unggul serta bermutu.
Untuk pengadaan benih tersebut dibutuhkan fasilitas prasarana yang cukup dan sumber daya manusia yang mengerti pemuliaan serta produksi benih. karenanya pengadaan benih sebaiknya dikelola dengan profesional baik oleh lembaga berkenaan ( layaknya balitas malang serta badan penangkar benih ) serta swasta yang menekuni didalam industri tembakau.
Sebagai perumpamaan masalah, balitas malang sudah membuahkan sebagian varietas unggul tembakau beserta sistem produksi benihnya. hasil dari benih ini yaitu : keseragaman tanaman, vigor tanaman tinggi yang dimulai oleh daya kecambah yang tinggi.
Namun perumpamaan masalah petani temanggung yangmenggunakan benih hasil panen sendiri ada banyak kelemahan layaknya daya kecambah dan produksi yang rendah.
gan bisa pesan benihnya tidak?
ReplyDelete