Tembakau Jember

selalu diminati pasar dunia

Tembakau Jember

Bermutu dan Berkualitas

Tembakau Jember

selera penikmat sejati

Tembakau Jember

soal rasa tiada duanya

Tembakau Jember

karena rasa semakin mendunia

Monday 21 January 2013

Pemupukan Tembakau

Pemupukan pada tanaman tembakau ditujukan untuk mencukupi unsur hara hingga tanaman bisa membuahkan krosok yang tinggi baik jumlah ataupun kualitasnya.

Untuk membuahkan 2. 000 kg krosok/ha tanaman tembakau menyerap unsur hara layaknya tercantum pada tabel tersebut. jumlah unsur hara yang terserap oleh tanaman tembakau untuk membuahkan 2. 000 kg krosok/ha



Tabel tersebut adalah pakem/patokan untuk mengidentifikasi dosis menambahkan pupuk ke didalam tempat tanaman tembakau, memperhatikan peta kesuburan tempat di areal pertanaman tembakau anda serta spesifikasi type pupuk yang biasa anda pakai.

Dosis pupuk yang diaplikasikan amat bermacam bergantung pada tanah teknologi, type tembakau serta kekuatan pendanaan. dosis pupuk yang diaplikasikan amat bermacam bergantung pada tanah teknologi, jenistembakau serta kekuatan pendanaan.

Sebagian perumpamaan dosis pupuk yang diaplikasikan untuk tanaman tembakau seperti berikut.

tembakau virginia pt. bat klaten : 76, 5 kg n/ha, 82, 5 kg p2o5/ha serta 217 kg k2o/ha.
tembakau cerutu vorstenlanden pt. perkebunan nusantara kali klaten : 400 kg sp36/ha, 550kno3/ha, 700 kg cas/ha. pupuk tersebut diberikan 3 kali ( starter, pemupukan i serta pemupukan ii ) didalam wujud cair.
pupuk starter terdiri dari sp36 serta kno3 tiap-tiap dengan dosis 400 serta 200 kg/ha.
pemupukan i terdiri dari cas serta caco3 masing-masingdengan dosis 350 serta 200 kg/ha dan
pemupukan ii 350 cas/ha serta 150 kno3/ha.
konsentrasi sp36 didalam larutan yaitu 0, 25 kg/ha,
kno3 pada starter 0, 125 kg/liter cas dan
kno3 pada pemupukan i tiap-tiap 0, 22 serta 0, 125 kg/liter, tengah
untuk pemupukan ii 0, 22 kg/liter cas serta 0, 09 kg/liter kno3.
tembakau burley pt. bat indonesia, bondowoso jawa timur layaknya tampak pada tabel tersebut :

Tembakau cerutu besuki no pt perkebunan nusantara xi : 3 gram tsp/tanaman serta 5 gramkno3 /tanaman sebelum saat tanam, 15 gram k2so4 /tanaman pada 15 hst serta 3 gramurea/tanaman pada 5 hst.
tembakau rajangan temanggung : pemupukan yang diaplikasikan petani : 600 kg za, 100 kgtsp serta pupuk kandang lebih kurang 17-22, 5 ton/ha.
tembakau madura : 200 kg za/ha, 100 ± 120 kg sp36/ha serta 5 ton pupuk kandang/ha

Saturday 19 January 2013

Hama tanaman tembakau

a. ulat grayak ( spodoptera litura )
tanda-tanda : berbentuk lubang-lubang tidak teratur serta berwarna putih pada luka bekas gigitan.
pengendalian : pangkas serta bakar sarang telur serta ulat, penggenangan sesaat saat pagi/sore hari,


b. ulat tanah ( agrotis ypsilon )

tanda-tanda : daun diserang berlubang-lubang terlebih daun muda hingga tangkai daun rebah. pengendalian : pangkas daun sarang telur/ulat, penggenangan sesaat,


c. ulat penggerek pucuk ( heliothis sp. )

tanda-tanda : daun pucuk tanaman diserang berlubang-lubang serta habis. pengendalian : kumpulkan serta musnah telur / ulat, sanitasi kebun,



d. nematoda ( meloydogyne sp. )
tanda-tanda : sisi akar tanaman terlihat bisul-bisul bulat, tanaman kerdil, layu, daun berguguran serta selanjutnya mati. pengendalian : sanitasi kebun



e. kutu - kutuan ( aphis sp, thrips sp, bemisia sp. )
pembawa penyakit yang dikarenakan virus. pengendalian : predator koksinelid, alami bvr.

f. hama yang lain gangsir ( gryllus mitratus ), jangkrik ( brachytrypes portentosus ), orong-orong ( gryllotalpa africana ), semut geni ( solenopsis geminata ), belalang banci ( engytarus tenuis )

Friday 18 January 2013

Pengendalian hama serta penyakit tembakau

Pengendalian hama terpadu dikerjakan cocok situasi tanaman yang ada memprioritaskan pemakaian bio pestisida dengan pengawasan dengan berkala, pada residu pestisida baik pada tanaman tembakau. adapun pemakaian pestisida serta bahan kimia dapat dipakai bergantung serangan hama yang ada.

Dengan umum type hama serta penyakit yang menyerang tanaman tembakau dan jenispestisida serta dosis yang dipakai untuk pengendaliannya di sajikan pada tabel tersebut.

Thursday 17 January 2013

Pengairan tembakau

Langkah pengairan tembakau pada tempat beririgasi yakni dengan langkah dilep ( basin irigation ) sampai guludan area tanaman cukup basah serta setelah itu tempat dikeringkan kembali.

waktu pemberian air irigasi bisa ditentukan dengan indikator seperti berikut :
  1. Tanaman layu pada jam 11. 00 atau tanah tak akan menempel jika digenggam.
  2. tinggi air irigasi ditentukanberdasarkan usia tanaman yakni : s/d usia 45 hari sesudah tanam volume air ¾ buludan, pada 50 ± 65 hst tinggi air ½ guludan serta menyambut panen tinggi air ¼ guludan.
  3. pada tanaman tembakau cerutu dibawah naungan, penyiraman dikerjakan dengan langkah sprinkler irigation. karena volume air yang di terima tanaman cukup seragam serta memenuhi volumenya.
  4. pada tempat kering ( biasanya tembakau rakyat ) pengairan amat bergantung pada curah hujan. sebagian petani dengan modal yang cukup lakukan penyiraman dengan sumber air tanah atau sungai dengan sistem pompanisasi.

Wednesday 16 January 2013

Pemangkasan tembakau

Pada tanaman tembakau dikenal 2 jenis pemangkasan yakni :
  1. topping ( pangkas pucuk ) serta
  2. suckering atau pembuangan tunas samping ( wiwil ).
Pangkas pucuk ataupun wiwil pada tanaman tembakau mempunyai tujuan untuk menghentikan pengangkutan bahan makanan ke mahkota bunga atau ke kuncup tunas hingga hasil photo sintesis bisa terakumulasi pada daun hingga didapatkan produksi krosok serta kualitasnya yang tinggi.

Pangkas pucuk serta wiwil umumnya dikerjakan dengan manual. pangkasan pucuk dikerjakan pada waktu button stage atau waktu daunberjumlah 20 helai diatas daun bibit. pangkasan wiwil dikerjakan 3 hingga 5 hari sekali pada waktu panjang tunas samping lebih kurang 7 cm. wiwil dikerjakan hingga panen berakhir.

Pangkasan wiwil sekarang ini telah bisa dikerjakan dengan bahan kimia ( sucrisida ) hyline 715. pemakaian sucrisida berikan hasil yang tambah baik.

Tuesday 15 January 2013

Pendangiran/pembumbunan tembakau

Pendangiran ditujukan untuk melakukan perbaikan susunan hawa tanah, meringankan perembesan air, mengendalikan gulma serta melakukan perbaikan guludan. pendangiran dikerjakan dengan hati-hati supaya tidak mengakibatkan kerusakan akar tanaman yang ada pada kedalaman 30 cm ± 40 cm didalam tanah.


Pendangiran dikerjakan 3 ± 4 kali bergantung pada situasi tanah pada tempat serta gulma. pada tanaman tembakau ceretu vorstenlanden dibawah naungan contohnya pendangiran dikerjakan 3 kali pada usia 7 ± 10 hari sesudah tanam ( hst ), 20 ± 22 hst serta 30 ± 35 hst. pendangiran pada tanaman tembakau virginia pt. bat di klaten contohnya lakukan pendangiran sejumlah 4 kali yakni pada 1 hingga 14 hst 30 ± 35 hst, 45 ± 55 hst serta 80 ± 85hst. pendangiran biasanya dikerjakan sesudah pengairan

Monday 14 January 2013

Musim tanam serta penanaman tembakau

Cocok dengan type tembakaunya, musim tanam tembakau bisa dibedakan :
  1. tembakau cerutu na-oosgt ditanam pada lebih kurang bln. juni-juli ( kemarau )
  2. tembakau virginia serta voor-oosgt ditanam pada bln. maret-april ( akhir musim hujan di jawa ). dan
  3. tembakau rajangan ditanam pada bln. maret-april.
Untuk menanggung perkembangan tanaman yang seragam dikerjakan seleksi bibit yang dapat ditanam.


Penyiraman pada saat penanaman bisa dikerjakan sebelum saat atau sesudah penanaman.
Untuk menghindar serangan hama pada bibit yang baru ditanam di lebih kurang lubang tanam diterapkan furadan 3g dengan dosis 2 gram/lubang tanam.

Waktu tanam baiknya dikerjakan pada sore hari ( jam 14. 00 ± 17. 00 ) untuk hindari kelayuan bibit dikarenakan terik cahaya matahari.

Langkah penanaman diusahakan supaya akar bibit tidak terlipat serta patah. penanaman dikerjakan dengan tangan sedalam 4 cm lantas tanah ditekan supaya pangkal batang serta akar menempel dengan tanah.

Penyiraman sejumlah 1 liter/lubang tanam dikerjakan sesudah penanaman tiap-tiap pagi serta sore hingga tanaman ³nglilir´ ( mulai tumbuh ).

Penyulaman dikerjakan mulai usia 3 hari sampaiumur 10 hari sesudah tanam, bibit di ambil dari cadangan bibit yang ditanam di antara barisantanaman.

Sunday 13 January 2013

Jarak tanam serta populasi tanaman tembakau

Tembakau virginia serta tembakau burley dipakai jarak tanam 110 cm kali 50 cm, 120 cm x50 cm atau 120 cm kali 45 cm dengan populasi tanaman berkisar pada 16. 000 ± 18. 000 pohon/ha.

Tembakau cerutu vorstendlanden varietas hibrida tv38xg populasi idealnya yaitu 17. 480 tanaman/ha, tengah varietas f1k sebesar 16. 930 tanaman/ha.

Tembakau rajangan temanggung jarak tanam dipakai 100 cm kali 50cm ( jarak tanam pagar ganda ) atau 100 cm kali 75 cm. populasi tanaman berkisar pada 11. 000 sampai 18. 000batang/ha.

Tembakau rajangan madura ditanam dengan populasi berkisar pada 20. 000 s/d 33. 000 tanaman/ha. jarak tanam yang sangat baik yaitu 100 cm kali 50 cm atau 100 cm kali 45cm dengan populasi tanaman 33. 000 tanaman /ha

Saturday 12 January 2013

Pengolahan tanah untuk budidaya tembakau

Pengolahan tanah ditujukan untuk berikan situasi yang beruntung untuk perkembangan akar tanaman tembakau, hingga sistem perakaran berkembang baik serta dapat menyerap air dan unsur hara didalam jumlah yang cukup untuk mendukung perkembangan yang berlangsung kurun waktu singkat.

Manfaat beroleh perakaran yang baik pengolahan tanah mesti meraihkedalaman olah kian lebih 30 cm, disamping usaha lain kearah terbentuknya susunan tanah yang remah.

Untuk tempat bekas sawah pekerjaan pertama yaitu membersihkan jerami lantas dilanjutkan dengan pembuatan got keliling untuk mengeringkan tempat serta sebagai saluran irigasi di areal pertanaman tembakau.

Setelah itu dikerjakan pembajakan pertama serta dilanjutkan bajak ke-dua dengan arah memotong bajak pertama. gebrus keseluruhan dikerjakan setelah jarak tanam yang dipakai ditentukan. gebrus keseluruhan dikerjakan dengan langkah menarik tanah susunan atas serta mencangkul tanah susunan bawah sedalam 30 cm untuk menutup lubang dibelakangnya. gebrus keseluruhan mempunyai tujuan untuk menembus susunan olah serta oksigen tanah. setelah itu dikerjakan bajak 3 serta bajak 4 dan penghancuran tanah yang tetap berbentuk bongkahan.

Guludan yang tinggi memastikan kesuksesan tanaman tembakau dikarenakan terkait dengan drainase serta pemupukan. pengolahan tanah dikerjakan 70 hari sebelum saat penanaman di mana h-70 dikerjakan pembersihan jerami, h-60 pembuatan got keliling, h-55 pembajakan 2, h-40 pembajakan 3, h-30 pembajakan 4, h-25 pembersihan rumput di pematang serta h-15 dikerjakan bajak siap tanam.

Friday 11 January 2013

Pembibitan tembakau sistem polybag

Kelebihan utama dari sistem ini yaitu

kurangi rusaknya akar pada waktu perpindahan bibit,
kurangi tingkat kematian bibit,
menyingkirkan stagnasi serta
menyeragamkan perkembangan bibit. karena penyulaman bisa ditekan sampai tingkat 0.

langkah pembibitan dengan sistem polybag awal mulanya sama layaknya sistem bedengan, cuma sesudah usia bibit 21 hari bibit dipindahkan ke polybag.

media bibit sistem polybag terdiri dari tanah digabung dengan pupuk kandang serta pasir dengan perbandingan :

pada tanah berat 5 : 3 : 2
pada tanah tengah 5 : 2 : 2
pada tanah mudah 5 : 3 : 1.

di samping itu media digabung dengan pupuk npk dengan dosis 1, 5 ± 2 kg pupuk npk tiap-tiap 1 m3 tanah. ukuran plastik media yaitu panjang 110 cm serta diameter 110 cm. tanah media dimasukkan ke didalam plastik polybag. tanah media tersebut pada mulanya disterilisasi dengan metode solarisasi sepanjang 14 ± 20 hari. setelah itu bibit yang sudah berusia 3 minggu ( 21 hss ) dipindahkan ke polybag serta dikerjakan penyiraman layaknya pada pembibitan bedengan.

pemeliharaan serta persyaratan se-alur layaknya pada pembibitan bedengan, cuma bedanya pada pembibitan polybag sudah dikerjakan seleksi bibit serta pengaturan jarak tanam. lantas seluruh alur sama juga dengan layaknya dituturkan didalam pembibitan bedengan tersebut di atas.

Thursday 10 January 2013

Pesemaian bedengan tembakau

Aktivitas pertama yaitu penentuan tempat untuk pembibitan dengan persyaratan :

dekat dengan areal pertanian,
dekat dengan sumber air,
tanahnya gembur subur serta gampang diolah,
tempat terbuka pada cahaya matahari,
bebas dari tanaman famili solanaseae pada pertanaman pada mulanya serta
bebas dari masalah hewan peliharaan.

Pengolahan tanah pesemaian bedengan dikerjakan 30 ± 35 hari sebelum saat penaburan benih. pengolahan tanah ini mesti telah dikerjakan 70 ± 80 hari sebelum saat tanam supaya bibit siap salur pada saat tanam, dikarenakan usia bibit tembakau siap salur yaitu 40 ± 45 hari. pengolahan tanah terdiri dari pembajakan i serta pembajakan ii dengan interval 1 hingga 2 minggu serta dengan kedalaman bajak 30 ± 40 cm.
 
Bedengan dibentuk dengan arah timur barat yang berukuran lebar 1m panjang 5 m tinggi 30 cm serta jarak antar bedengan 75 ± 100 cm.

Penaburan benih dikerjakan sesudah bedengan semai siap tanam.
sebelum saat penaburan benih dikerjakan pemupukan basic dengan dosis 0, 5 ± 1 kg pupuk npk/m2, 3 hingga 4 hari sebelum saat sebar. benih tembakau bisa disebar di bedengan dengan perendaman atau tanparendaman pada mulanya. perendaman benih bisa dikerjakan sepanjang 48 jam sebelum saat sebar. penaburan benih bisa dikerjakan dengan gembor diisi air ditambah sabun sebagai pendispersi supaya benih tidak mengumpul. penyebaran benih tanpa perendaman bisa dikerjakan dengan mencampurkan benih dengan abu atau pasir halus supaya merata.

Pembibitan butuh diberi naungan membuat perlindungan benih dari sinar matahari konstruksi atap naungan terbuat dari bambu berupa 1/2 lingkaran memanjang selama bedengan. naungan bisa dipakai plastik polyetilen berukuran 5, 2 m kali 1, 2 m kali 0, 5 m. plastik polyotilen( atap ) bisa di buka dari jam 07. 00 hingga 10. 30 pada waktu bibit berusia 15 ± 20 hari, pukul07. 00 ± 12. 00 pada waktu usia bibit 20 ± 28 hari serta 1 hari penuh sesudah usia bibit 28 hari.

Diatas benih butuh dihamparkan mulsa dari potongan jerami berukuran ± 25 cm. mulsa tersebut berperan untuk menghindar benih beralih pada waktu penyiraman atau waktu hujan, membuat perlindungan kecambah dari matahari serta kurangi penguapan dan menghindar rusaknya permukaan bedengan.

Pemeliharaan pembibitan meliputi penyiraman, pemupukan, pengaturan naungan, penjarangan mulsa, penyiangan, penjarangan tanaman, pengendalian hama serta penyakit danseleksi bibit. penyiraman pada pembibitan mesti dikerjakan dengan intensif untuk berolehpertumbuhan bibit yang baik.

Waktu serta volume penyiraman pada pembibitan layaknya tercantum pada tabel tersebut :
Keterangan : HSS = Hari Setelah Sebar 
Pemupukan bedengan semai dilakukan 3-4 hari sebelum penaburan benih. Dosis pemupukan adalah 35 g ZA, 100 g SP-36 dan 20 g ZK per m2 bedengan. Atau dapat digunakan pupuk majemuk NPK dengan dosis 0.1 ± 1 kg/m2 bedengan. Pupuk ditabur merata di atas bedengan dan dicampur dengan lapisan tanah atas.


Penjarangan bibit (reseting) perlu dilakukan untuk menghindari kelembaban yangberlebihan karena bibit terlalu padat yang dapat menimbulkan serangan penyakit rebah kecambah atau lanas. Disampig itu penjarangan juga diperlukan agar bibit tidak mengalami etiolasi dan tidak terjadi persaingan unsur hara sehingga bibit tumbuh dengan vigor seragam. Reseting dilakukan pada umur 21 hari. Seleksi bibit dilakukan tiga kali yaitu pada umur 10 ± 13 hari, 20 ± 23 hari dan 33 hari. Bibit siap salur memiliki kriteria umur 38 ± 40 hari, tinggi bibit 10 ± 12 cm, diameter batang 0,8± 1 cm, jumlah daun 5 -6 lembar, warna daun hijau dan tanaman sehat. Pencabutan bibit dilakukan pada pagi atau sore hari dengan menyiram bedengan sebelumnya.

Pencabutan dilakukan dengan menyatukan daun yang telah sempurna.

Wednesday 9 January 2013

Pembibitan Tembakau

Langkah pertama didalam pembibitan yaitu mengadakan benih yang bermutu dari varietasunggul. benih yang bermutu serta varietas unggul bisa memastikan hasil tembakau. varietasunggul tembakau bisa didapatkan dari tetua-tetua yang mempunyai karakter-sifat yang unggul.

Dengan sudah lamanya pengembangan tembakau di indonesia ( 1860 ), ( de jonge, 1989 ) maka diperkirakan indonesia sudah mempunyai plasma nutfah yang besar sebagai sumber genetik untuk lakukan pemuliaan tanaman.

Kelemahan-kelemahan varietas yang ada pada lingkunganmarginal layaknya hama serta penyakit, kekeringan, kemiskinan unsur hara serta kemasaman tanahdapat diatasi memberdayakan beragam macam genetik didalam plasma nutfah yang ada. layaknya yang sudah dikerjakan oleh balitas malang sudah mengidentifikasi varietas atau galur yang tahan sebagian hama serta penyakit tanaman tembakau, layaknya tercantum pada tabel tersebut.
Sumber : Lucas (1975); Todd (1981); Melton et. Al. (1991)Keterangan ST = Sangat Tahan; T = Tahan; M = Moderat; R = Rentan- = tidak ada informasi; @ hanya tahan terhadap M. incognita ras 1 dan 3   
Pemuliaan tanaman tembakau juga bisa dipakai untuk membuahkan daun tembakaubernikotin rendah hingga bisa mencukupi ketentuan pemerintah no. 81 th. 1999.

Pada prinsipnya pembibitan tembakau bisa dikerjakan dengan bedengan dengan hasil bibit tembakau cabutan atau sistem polybag dengan hasil bibit didalam polybag.

Aktivitas pembibitan tembakau terdiri dari

persiapan benih,
penentuan area pembibitan,
pembuatan bedengan,
penaburanbenih,
pemeliharaan,
seleksi serta
perpindahan bibit.

Benih-benih tembakau amat kecil dengan indeks biji 50 ± 80 mg/1 000 biji atau tiap-tiap gram memiliki kandungan 13000 butir benih, karena agar bisa menyebar dengan merata di atas bedengan tidak bisa disebarkan dengan segera.

Benih yang dipakai untuk pembibitan mesti disiapkan dari areal spesial pembibitan serta diseleksi dengan pas. benih mesti mempunyai daya kecambah kian lebih 80 persen.

Benih adalah fasilitas produksi yang memastikan hasil tembakau dikarenakan tiap-tiap benih mempunyai karakter genetik serta morfofisiologis yang merubah perkembangan serta produksi tanaman. benih sebaiknya mempunyai kemurnian yang tinggi tidak tercampur benih rusak, kotoran maupun biji gulma, daya kecambah diatas 80 persen serta bebas hama serta penyakit.

Karena, untuk pengadaan - benih mesti diseleksi dari pohon induk maupun sistem pemuliaan yang benar dan teknologi produksi benih yang mencukupi standar hingga didapatkan benih unggul serta bermutu.

Untuk pengadaan benih tersebut dibutuhkan fasilitas prasarana yang cukup dan sumber daya manusia yang mengerti pemuliaan serta produksi benih. karenanya pengadaan benih sebaiknya dikelola dengan profesional baik oleh lembaga berkenaan ( layaknya balitas malang serta badan penangkar benih ) serta swasta yang menekuni didalam industri tembakau.

Sebagai perumpamaan masalah, balitas malang sudah membuahkan sebagian varietas unggul tembakau beserta sistem produksi benihnya. hasil dari benih ini yaitu : keseragaman tanaman, vigor tanaman tinggi yang dimulai oleh daya kecambah yang tinggi.

Namun perumpamaan masalah petani temanggung yangmenggunakan benih hasil panen sendiri ada banyak kelemahan layaknya daya kecambah dan produksi yang rendah.

Tuesday 8 January 2013

Budidaya tembakau

Aktivitas tehnik budidaya tembakau meliputi sebagian type aktivitas dengan urutan seperti berikut :
  1. pembibitan, yakni aktivitas untuk mempersiapkan bahan pertanaman.
  2. pengolahan tanah adalah aktivitas untuk mempersiapkan media tumbuh tanaman tembakau.
  3. penanaman yang meliputi pengaturan jarak tanam, pembuatan lubang tanam serta penanaman.
  4. pemeliharaan tanaman yang meliputi penyiraman, penyiangan ( pengendalian gulma serta penggemburan ), pengendalian hama serta penyakit, pemupukan serta pewiwilan.
  5. panen serta penanganan terlepas panen sampai hasil tembakau di pasarkan.
Didalam teknologi budidaya tembakau ada sebagian yang spesifik cocok cii-ciriistik tanaman tembakau.